artikel ini di salin dari http://paulusmikisucahyo.wordpress.com/2013/12/07/cara-membuat-tinta-plastisol/
Plastisol adalah jenis tinta tekstil yang berbasis minyak (solvent-based), terbuat dari campuran pigmen dan resin PVC yang didispersikan dalam Plasticizer. Tinta ini sangat mudah digunakan karena tinta tidak akan kering pada saat penyablonan sehingga bisa dilakukan oleh siapapun tanpa khawatir tinta akan kering dipermukaan screen.
Secara komersial tinta plastisol dijual sebagai pasta satu komponen, dalam aplikasinya tidak diperlukan pengukuran atau pencampuran. Fleksibilitas jangka panjang merupakan kelebihan tersendiri dari plastisol. Bahan plastisol dapat diformulasikan menjadi busa yang lembut atau padat keras. Dapat diformulasikan untuk tahan air, tahan bahan kimia dan tahan cuaca.
Tinta plastisol tidak akan kering pada suhu ruangan, dibutuhkan suhu tertentu agar tinta ini dapat curing (matang). Tinta plastisol akan kering pada suhu 110oC untuk pengeringan pada permukaannya (flash curing), hal ini dilakukan jika kita akan melakukan penyablonan dg beberapa warna. Sementara pengeringan sempurna bisa dicapai pada suhu 160oC – 180oC.
Ada beberapa alat yang umum dipakai untuk proses pematangan, misalnya infra red curing , microwave, oven listrik (spacenya terbatas), rangkaian kawat wolfram, hot gun, dll.
Kelemahan perekat plastisol yang menonjol adalah dibutuhkannya temperatur curing (pematangan) yang tinggi (160oC – 180oC) sehingga menyebabkan keterbatasan aplikasinya pada bahan yang sensitif terhadap panas.
Jenis Tinta Plastisol
ada beberapa jenis tinta plastisol yang dijual di pasaran,diantaranya:
1.Color Mixing System. Jenis ini terdiri dari beberapa warna yg dapat dicampur satu sama lain untuk menghasilkan warna tertentu. Umumnya tersedia dalam 5 warna primer (putih,hitam,merah,kuning,dan biru) yang dapat dicampur untuk mendapatkan warna tertentu. Di pasaran juga tersedia warna fluorescent merah, kuning, biru, pink, dan ungu.
2. Process Inks. Jenis ini digunakan untuk sablon separasi dengan cara wet on wet (basah timpa basah). Tersedia dalam warna Cyan. Magenta,Yellow, dan Black.
3. Tinta Putih. Sebagai tinta dasar (underbase), atau digunakan utk sablonan warna putih.
4. Tinta Clear (bening). Biasanya digunakan sbg media glitter, metalic,caviar beads, dll
MEKANISME KERJA PLASTISOL
Pada dasarnya cara kerja tinta plastisol adalah membuat plastic PVC yang terdispersi dalam plasticizer menjadi matang dengan melakukan sebuah reaksi sambung silang (cross linking). Bahan yang biasa dipakai sebagai cross linker adalah peroksida organik, misalnya Dicumyl peroxide (DCP). DCP ini di-dekomposisi-kan untuk menghasilkan radikal aktif yang membuat terjadinya reaksi sambung silang polimer PVC. Temperatur yang dibutuhkan agar DCP terdekomposisi ada di kisaran 140oC – 200oC. Itulah sebabnya mengapa Plastisol membutuhkan suhu yang cukup tinggi agar matang sempurna.
Resin PVC yang digunakan dalam perekat plastisol biasanya merupakan campuran antara jenis suspensi dan dispersi. Resin PVC (dalam bentuk bubuk halus) ini didispersikan ke dalam plasticizer (berbentuk cairan agak kental). Dalam formulasi plastisol, plasticizer sama pentingnya dengan PVC resin. Plasticizer akan menentukan karakter rheologi plastisol dalam bentuk pasta dan sifat fisis setelah terjadi curing. Sifat sifat tersebut akan tergantung dari konsentrasi dan jenis plsticizer yang digunakan dalam formulasi. Plasticizer yang umum dipakai dalam plastisol adalah jenis pthalat (DOP atau DBP). Selain itu masih dibutuhkan beberapa aditif lain untuk mendapat karakter plastisol yang diinginkan.
Berikut ini aku berikan starting formulation yang bisa anda pakai untuk memulai percobaan membuat tinta plastisol putih (jenis color mixing system). Formulasi ini hanya sekedar formulasi dasar yang harus anda modifikasi sendiri untuk mendapat hasil yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Tinta Plastisol Putih (color mixing system)
Resin PVC suspension grade (SG-5) 50 gram
Resin PVC dispersion grade 200 gram
Titanium dioksida (TiO2) 250 gram
DOP/DBP 400 gram
Zinc Oxide 10 gram
Stearic acid 10 gram
Calcium carbonate 50 gram
Dicumyl Peroxide (DCP) 20 gram
Prosedur:
Pengerjaan pencampuran pasta plastisol ini sangat optimal jika dilakukan dengan mixing pada suhu sekitar 70oC… silahkan sesuaikan peralatan anda.
1. Masukkan DOP pada bejana stainless, sambil diaduk pelan tambahkan Titanium dioksida. Naikan kecepatan mixer, aduk 2 jam dengan high speed (1.500 – 2.000 rpm) hingga partikel titan menjadi halus.
2. Sambil terus diaduk tambahkan resin PVC sedikit demi sedikit sampai tercampur merata (gunakan pemanasan suhu 70oC) hingga terbentuk pasta yang lembut.
3. Turunkan kecepatan mixer menjadi medium speed (500 rpm)
4. Tambahkan berturut-turut kalsium, zinc oxide, stearic acid dan DCP.
5. Aduk hingga rata sempurna.
Keterangan:
· Kekentalan pasta dapat anda sesuaikan dengan menambahkan atau mengurangi komposisi DOP.
· Jumlah DOP berpengaruh pada kelenturan hasil akhir.
· Tingkat kekerasan dan tingkat kekeringan hasil akhir dapat anda sesuaikan dengan mengatur jumlah DCP.
· Untuk membuat warna lain, anda tinggal ganti titan dengan pigmen warna.
· Anda juga bisa menggunakan liquid colorant dyestuff utk memperoleh warna transparan.
· Untuk menekan harga anda dapat memperbesar komposisi kalsium dalam jumlah tertentu, tetapi semakin besar jumlah kalsium maka kualitas hasil akhir akan menurun.